Saturday, March 27, 2010

Eits, Jangan Asal Bersihkan Telinga Bayi!

Minggu, 28 Maret 2010 - 10:03 wib. okezone.com

"KOTORAN di kupingnya enggak usah dibersihkan, nanti juga bakal keluar sendiri. Nanti malah terdorong ke dalam, lho!" ujar seorang teman Rianti (29) yang kebetulan melihat Rianti hendak membersihkan kuping Sasha, bayinya yang berusia 7 bulan, dengan cotton bud.

Tapi lain waktu, seorang teman lagi malah menganjurkan agar Rianti membersihkannya dengan alasan, "Dulu waktu Radit masih bayi, aku juga enggak berani bersihin kupingnya. Eh, tapi kok waktu usia Radit sudah 2 tahun, aku perhatiin kotoran di kupingnya sudah menggumpal dan keras. Pantas saja kalau aku ajak bicara, responnya lambat. Rupanya pendengarannya jadi terganggu."

Alhasil, Rianti jadi bingung. Dibersihkan sendiri, salah, enggak dibersihkan, juga salah! Benarkah demikian?

Jika penasaran, pemaparan dr Adelena Anwar SpTHT dari RSK THT Bedah Proklamasi, Jakarta berikut mampu menjawabnya.

Bahaya Mengorek Telinga!

Sebenarnya, tak ada yang salah dalam membersihkan telinga bayi. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah bagian telinga mana yang perlu dibersihkan dan bagaimana cara membersihkannya. Kedua teman Rianti benar.

Pertama, jangan mengorek kotoran telinga bayi menggunakan cotton bud. Selain kapas dari cotton bud bisa tertinggal di dalam telinganya, bila Anda tak hati-hati, bisa-bisa selaput gendang telinga si kecil tertusuk. Kalau sudah begitu, fatal akibatnya!

Lagi, mengorek telinga justru akan mengakibatkan terdorongnya getah telinga (serumen) ke bagian telinga yang lebih dalam. Secara alamiah, getah telinga ini akan diproduksi lagi. Jika pengorekan dilakukan terus-menerus, getah yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat, sehingga pendengaran pun bisa menurun karena gelombang suara tak bisa disalurkan dengan baik.

Tak hanya itu, mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga bayi bentuknya bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah dinding telinga bayi mudah berdarah.

Parahnya, mengorek telinga juga bisa bikin kolaps, lho! Anda mungkin pernah mengalami batuk-batuk saat mengorek kuping. Nah, hal ini disebabkan adanya refleks syaraf pagus yang terdapat di dinding telinga.

Syaraf pagus membentang ke tenggorokan, dada sampai perut. Batuk-batuk adalah refleks yang ringan. Refleks yang berat dan berbahaya bisa mengakibatkan kolaps. Wah, jangan sampai kejadian itu menimpa si kecil.

Bersihkan Bagian Luar Telinga Saja!

Kedua, sama dengan organ tubuh lain, kuping si kecil juga perlu dibersihkan. Nah, dalam hal ini, Moms cukup membersihkan telinga bagian luarnya saja, yang terlihat oleh mata. Tak usah membersihkan hingga jauh ke dalam lubang atau liang telinga.

Kalau mencoba membersihkan sampai ke liang telinga, sebagian besar kotoran malah akan terdorong masuk ke bagian lebih dalam, yakni gendang telinga. Sehingga kotoran bisa menumpuk dan membatu, apalagi kalau jenis kotorannya kering dan keras.

Bila tak hati-hati, cotton bud atau alat pengorek lain pun bisa melukai kulit atau gendang telinga, sehingga menyebabkan infeksi. Kasus gangguan telinga pada balita lantaran cara membersihkan telinga yang salah ini cukup banyak terjadi. Infeksi ini sering menimbulkan demam.

Dilakukan oleh Ahlinya

Membersihkan kotoran telinga di dalam liang telinga hanya boleh dilakukan oleh ahlinya. Kalau diketahui ada kotoran yang telah mengeras di dekat gendang telinga si kecil, segera periksakan ke dokter ahli THT untuk dikeluarkan.

Biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga (karbol gliserin 10 persen) untuk memecahkan kotoran tersebut. Kotoran yang sudah pecah disemprot atau dikorek keluar dengan alat khusus. Nah, infeksi yang barang kali timbul lantaran iritasi kotoran itu diatasi dengan pemberian obat antibiotika.

Tip Membersihkan Kuping si Kecil

Moms pernah merasa was-was saat akan membersihkan telinga si buah hati? Jangan takut! Selama tahu caranya dan melakukan dengan benar, telinga si kecil dijamin akan bersih. Otomatis, pendengarannya pun tak akan terganggu. Yuk, simak tip berikut!

1. Sehabis si kecil mandi, cukup lap liang telinga luarnya dengan tisu kering.
2. Senandungkan lagu-lagu lembut dan ajak si kecil "bercakap-cakap", agar kegiatan membersihkan telinga menyenangkan hatinya.
3. Basahi baby's cotton bud khusus atau kapas bulat dengan air hangat terlebih dahulu. Pegang kepala si kecil, lalu bersihkan bagian depan, lekukan dalam daun telinga, dan belakang daun telinganya dengan hati-hati. Lakukan hal yang sama untuk telinga lainnya. Setelah usai, keringkan telinga si kecil dengan handuk atau kain yang lembut.
4. Hindari penggunaan cairan kimia (baby oil atau minyak telon) untuk membersihkan telinga bayi karena kadang-kadang menimbulkan iritasi atau membuat kulit tambah berminyak.
5. Jangan membersihkan telinga dengan cara mengoreknya, baik menggunakan cotton bud maupun benda lain. Bersihkan telinga bagian luar saja, karena telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan lubang telinga. Kerangka daun telinga dan sepertiga bagian luar lubang telinga terdiri dari tulang rawan yang elastis, sehingga aman untuk dibersihkan.
6. Usahakan agar anak mengunyah makanan atau mengisap dot secara benar. Mengunyah atau mengisap dot merupakan mekanisme alamiah tubuh untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga.(Mom& Kiddie//nsa)