Tuesday, March 20, 2007

Membantu Anak Yang Pemalu

(Tuesday, 06 March 2007) - Oleh: Nieza Graha
Ketika si kecil pemalu memang agak sedikit membuat masalah dalam sosial kontaknya dengan orang lain. Si Pemalu tidak mudah bergaul dengan orang lain, dan lebih banyak menghindar ketika dia harus berhadapan dengan orang lain. Terkadang banyak orang tua yang akhirnya putus asa menghadapi tingkah anak-anak yang mempunyai sifat pemalu ini. Sifat pemalu pada anak-anak dapat diketahui dari keseharian dia melakukan kontak dengan orang lain. Sifat ini mungkin karena kurangnya rangsangan buat anak untuk melakukan kontak dengan orang lain atau pun mungkin pula disebabkan oleh faktor genetika yang dimilikinya yang banyak mempengaruhi sifat pemalu pada anak itu.

Anda pernah melihat seorang anak yang sukar sekali berpisah dengan ibunya? Di tempat-tempat umum ataupun pada sebuah acara keramaian seperti ulang tahun anak-anak ada anak yang selalu berlindung dibalik badan sang ibu dan tidak mau kontak dengan yang lain.

Tidak sedikit anak-anak yang mempunyai sifat pemalu lebih senang menyendiri daripada beramai-ramai. Walaupun rasa malu ini merupakan salah faktor genetik yang ada pada diri seseorang anak, tetapi sifat ini dapat diubah dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk mengatasinya. Usaha sungguh-sungguh dan latihan yang diberikan secara terus menerus yang dilakukan orang tua tanpa mengenal putus asa dapat membantu seorang anak yang mempunyai sifat pemalu untuk tampil lebih berani, dan dengan perlahan-lahan rasa malu itu pun mulai berkurang dan sekarang anak bisa tampil dengan penuh percaya diri.

Beberapa latihan dan cara yang dapat diterapkan untuk membantu mengatasi sifat pemalu yang dimiliki anak-anak

Sering-sering mengajak dia keluar rumah dan bertemu dengan orang banyak.Dengan sering bertemu dengan berbagai ragam orang, si kecil yang pemalu akan mulai mengenal banyak karakter orang. Dia akan mulai terbiasa dengan lingkungan yang asing yang tidak biasa dengan lingkungannya sehari-hari. Ini melatih dia menjadi terbiasa menghadapi lingkungan yang berbeda-beda. Dan melatih dia pula untuk bisa mengatur dirinya menghadapi lingkungan yang berbeda-beda tersebut.



Mengajaknya bermain dengan anak-anak sebayanya. Dengan bermain dengan anak-anak sebayanya, si kecil akan merasa senang karena dia akan merasakan bagaimana
senangnya bermain dengan sebaya. Kalau dia masih malu-malu untuk memulai, biasanya pertama kali orang tua bisa ikutan bermain dengan anak-anak kecil itu. Seandainya si kecil sudah mulai merasa nyaman, orang tua bisa sedikit demi sedikit menjauh, tetapi masih berdiri dekat tempat bermain itu. Si kecil masih bisa melihat anda. Perlahan-lahan si kecil
akan nyaman dengan teman-temannya.

Mencarikan sahabat yang tepat untuk si kecil. Setelah si kecil mulai mengenal teman-teman sebayanya, orang tua dapat berdialog dengan dia bagaimana perasaan dia dengan teman-temannya itu, dan menanyakan dengan siapa dia merasa senang bermain. Dengan teman yang menurut si kecil paling baik itu, orang tua sebaiknya mengintensifkan si kecil bermain dengannya. Yang akhirnya mereka bisa menjadi bersahabat. Ini membantu si kecil untuk belajar berkenalan dengan lebih baik.

Perkuat Rasa Percaya Diri. Carilah apa yang menjadi kegemaran si kecil, apa kelebihannya. Misalnya dia senang sekali menggambar. Seringseringlah orang tua mengajak si kecil untuk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan hobbynya itu. Si kecil yang pemalu akan merasa nyaman dan senang dengan kegiatannya, karena mereka merasa mempunyai kemampuan dan kelebihan dalam bidang yang mereka senangi itu. Hal ini akan semakin memperkuat rasa percaya dirinya. Perkuat rasa percaya diri si kecil dengan kegiatan yang membuat dia merasa bangga.

Jangan memaksa si kecil untuk berani, tetapi rangsang dia untuk berani. Jangan pernah memaksa si kecil yang pemalu untuk tampil, tetapi rangsanglah dia untuk berani tampil di depan umum. Seandainya si kecil dipaksa, dia akan merasa terbebani, akhirnya si kecil malah akan semakin menghindar dan menjadi semakin pemalu. Dengan merangsangnya si kecil akan dapat menentukan sikapnya, akhirnya dia menjadi lebih berani dan tampil penuh percaya diri.

Munich, Maret 2007
http://www.wrm-indonesia.org - We R Mommies Powered by Mambo Open Source Generated: 20 March, 2007, 11:11

No comments: